Cinta Untuk Dipertahankan Atau Direlakan-It Ends With Us



Ulasan Singkat:

Ketika keluarga adalah salah satu tempat harapan terakhir kita untuk berkeluh kesah, merasakan kasih, cinta, dan ketenangan serta kenyamanan tetapi berbanding terbalik 100 derajat yang ternyata keluarga merupakan sebuah tempat terpanas, tergesang, dan tempat hadirnya penderitaan serta trauma. Perasaan tersebutlah yang hadir dicipitkana di dalam karakter utama, Lily dalam novel It Ends With Us. 

Novel ini menceritakan seorang gadis yang tumbuh dewasa yang sedang mencoba utuk keluar dari trauma kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya terhadap ibunya dan bahkan dirinya. Lalu, tanpa di sangka hadir seorang lelaki, tempat dia merasakan kenyamanan, dan kebahagiaan. Dia bernama Atlas. Atlas adalah seorang anak yang tidak mempunyai keluarga disampingnya. Atlas dan Lily saling melengkapi saat mereka remaja, hingga akhirnya Atlas harus pindah ke Boston.

Setelah tumbuh menjadi dewasa, Lily pindah ke Boston. Tidak lama sebelum pindah, ayahnya meninggal dunia. Ibunya turut serta menetap di Boston walaupun tidak tinggal bersama. Di Boston, saat Lily mencoba untuk mengakhiri hidupnya, dia bertemu dengan seorang pria dewasa yang karismatik, mapan, dan tampan bernama Ryle. Lily memutuskan untuk membuka Toko Bunga dibantu oleh seorang wanita yang baru dikenalnya, yaitu Allysa. Dan ternyata Allysa adalah kakak dari Ryle. Pertemuan antara Lily dan Ryle menjadi semakin sering. 

Ditengah kebahagiaan asmara yang sedang dilaluinya, Lily bertemu tanpa sengaja dengan Atlas di suatu restauran milik Atlas. Perasaan Lily begitu bercampur, tapi setelah Lily mengetahui bahwa Atlas sudah memiliki kekasih (bayangan), Lily memutuskan untuk tetap fokus terhadap perasaan dan perhatian yang akihirnya membawa Lily  menjalin hubungan dari hubungan tanpa status hingga menikah dengan Ryle.

Tapi ternyata, Lily merasakan kembali sakitnya suatu hubungan yang dipenuhi dengan kekerasan. Kekerasan yang dilakukan oleh Ryle ketika Ryle sedang marah. Kekerasan tersebutlah yang membawa Lily kembali kepada rasa trauma yang dialaminya waktu dulu. Lily mencoba meyakini dirinya bahwa Ryle berbeda dengan ayahnya, tapi ternyata Ryle tidaklah begitu berbeda dengan ayahnya. Lalu, setelah perjalanan serta pemikiran yang panjang dan matang. Tepat setelah Lily melahirkan buah hatinya bersama Ryle, Lily memutuskan untuk bercerai dengan Ryle.

Lily memutuskan untuk memilih kebahagiaan untuk dirinya dan anaknya. Lily memilih jalan untuk memutuskan rantai kekerasan dalam keluarga yang mungkin akan berdampak kepada anaknya, Emmy apabila dia masih bersama Ryle. Dan kemungkinan rasa trauma yang akan dihadapi Emmy tidak dapat dihindari karena kekerasan dalam keluarganya nanti. Lily tidak mau hal itu terjadi.

Karakter:

Terdapat 3 karakter utama, yaitu Lily, Atlas, dan Ryle. Sementara itu, terdapat 3 karatter pendukung, yaitu Allysa, Marshall, dan Ibu Lily.
Lily memiliki karakter yang lembut, penuh kehangatan, pintar, ambisius, visionaris, dan perhatian. Sementara itu, karakter Ryle di dalam novel tersebut adalah sosok pria yang mempunyai sifat tempramental dan sulit mengendalikan diri tapi memiliki sisi yang begitu hangat dan lembut. Atlas memiliki karakter yang kuat, penyayang, dan pantang menyerah.

Alur Cerita:

Alur cerita dalam novel ini begitu menarik. Maju-mundur-maju, begitulah alurnya. Penulis menceritakan kisah yang sedang terjadi dan membawa kita sebagai pembaca kembali kepada kejadian waktu lampau saat Lily dan Atlas waktu remaja, dan kembali membawa kita kepada kejadian setelah mereka dewasa dan memiliki jalan hidup masing-masing.

Pesan Moral:

Jatuh cinta dan merasakan cinta serta kasih sayang adalah salah satu hal terindah dan ternyaman yang akan mendamaikan hati, perasaan, dan membuat hidup lebih bergairah serta berwarna. Berada diantara orang-orang yang memperhatikan dan menyayangi kita adalah sebuah anugerah terindah. Kekerasan dalam suatu hubungan adalah salah satu hal yang akan menyakiti dan melukai serta merusak hubungan, kekerasan verbal maupun non-verbal akan terus terjadi dari awal sampai akhir ketika tidak ada yang memutuskan untuk berhenti atau tersadar. Kita berhak bahagia, kita berhak memiliki rasa aman, tenang, nyaman. Kita berhak memutuskan dan memilih jalan hidup kita. Untuk diri kita, untuk kehidupan kita yang akan datang. 

———
Fakta dari Novel tersebut:

Penulis, Colleen Hoover menggambarkan berbagai kejadian yang dialami oleh dirinya langsung ketika waktu kecil. Ketika ayahnya menyakiti Ibunya saat Collen waktu kecil, ketika pada akhirnya Ibunya memutuskan untuk berpisah, berjuang sendiri untuk menghidupi Colleen dan saudaranya. Colleen menuangkan kejadian yang dialaminya tersebut dengan sentuhan yang berbeda di dalam cerita yang dia tulisnya.

Seperti pesan yang dia tulis di halaman pertama buku It Ends With Us.

"For my father, who tried his very best not to be his worst. And for my mother, who made sure we never saw him at his worst."
————
Judul: It Ends With Us
Penulis: Colleen Hoover
Tahun terbit: 2016
Halaman: 376 
Bahasa: Inggris
Rating: 10/10

Komentar